Panduan Bantuan Hidup Dasar Versi AHA 2010

18 Nov

Berawal dari link di facebook yang di buat salah seorang senior paramedic di SOS, Kang Edy Syafrudin, yang berisikan video tentang guidelines CPR / BLS terbaru dari AHA yang baru release tanggal 18 October 2010. Dari video itu pun mendapat referensi situs web yang bisa di kunjungi untuk mengetahui lebih detail tentang perubahan dan hal-hal yang di pertahankan di Guidelines yang terbaru ini (2010) di bandingkan dengan guidelines yang terdahulu (2005). Setelah mengubek-ubek alamat situs web yang di rekomendasikan di video tadi (www.heart.org/CPR) , dan juga petunjuk dari salah satu paramedic SOS senior juga (tapi sudah wisude heheheheh……..), Sapto Budi Nugroho, di tambah lagi koneksi internet di Murphy’s Office yang super kuenceng di dapatlah File dengan format PDF hasil download dari situs tersebut diatas dengan sekejap mata,  tanpa harus menunggu proses download yang lama.

Ternyta eh….. ternyata….. PDF  yang di download tadi hanya “Highlights of the 2010 AHA Guidelines for CPR and ECC” yang artinya Cuma rangkuman atau pokok-pokok dari Guidelines tersebut.  Penasaran pengen dapat  PDF yang versi lengkapnya, akhirnya  ubek-ubek lagi situs web tadi dan coba ikuti link-link yang di berikan (mumpung koneksi kenceng cyiiiinn…..), dan akhirnya ketemulah file yang di cari tadi di http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/122/18_suppl_3/S685 , dan lagi lagi tanpa menunggu waktu yang lama wushhhh….wushhhhhh……. si PDF tadi bisa di download dan di safe dengan aman di Drive D laptop acer-ku tercinta heheheheh……..

Setelah file yang di cari sudah di tangan, saatnya file itu untuk di baca, walaupun sebenarnya membaca bukan merupakan hobby bagi gue, gak seperti salah satu Paramedic senior yang sekarang sudah wisuda juga, sebut saja namanya X-RAY, yang sebagian besar waktu dalam hidupnya di habiskan untuk membaca, sehingga kalo ngomong sama dia kita seakan-akan ngomong sama perpustakaan berjalan, apa aja dia tahu kecuali kalau ngomongin masalah gadget, itupun bukan karena dia gak tahu atau gaptek tapi emang gak mau tahu untuk urusan gituan kayaknya………..lho kok jadi ngomongin si X-RAY sich………. Ok, kita kembali ke….Laptop…eh…. guidelines tadi, setelah berusaha di baca dan di mengerti secara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, gue menangkap beberapa point kunci yang merupakan penguatan dan juga perubahan dari Guidelines AHA tahun 2005, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

  • Pengenalan dini dari Sudden cardiac Arrest berdasarkan pengkajian terhadap ketidak-sadaran (un-responsiveness) dan tidak adanya nafas normal (tidak bernafas atau hanya Gasping/agonal).
  • Teknik Look, Listen, Feel atau Lihat, Dengar, Rasakan untuk mengkaji Breathing korban, pada Guidliness CPR menurut AHA tahun 2010 ini di tiadakan. Check nafas dilakuakan pada saat pengenalan dini keadaan emergency (terutama cardiac) satu paket dengan pengkajian kesadaran (responsiveness / un-responsiveness )
  • Di dorong / dianjurkan untuk hanya melakukan Hand Only CPR (hanya melakukan penekanan dada saja, tanpa memberikan tiupan dua kali) bagi penolong awam yang tidak terlatih.
  • Perubahan sequence atau urutan langkah-langkah CPR. Kalau di Guidelines tahun 2005 atau yang sebelumnya kita mengenal urutan ABC (Airway, Breathing, Circulation), maka di Guidelines AHA tahun 2010 ini menjadi CAB (Circulation, Airway, Breathing), jadi setelah call for help dan di pastikan kondisi aman untuk menolong, lalu check response korban termasuk mengkaji ada / tidak adanya nafas secara visual tanpa tehnik LLF. Kalau ternyata korban tidak sadar dan tidak bernafas atau bernafas tapi Cuma gasping (nafas abnormal), langsung lari Ke C, yang artinya kalau untuk orang awam langsung lakukan kompresi atau untuk Health Care provider (Paramedic, Nurse, Dokter) check nadi karotis dulu dengan tidak lebih dari sepuluh detik. Kalau selama itu nadi tidak terasa atau tidak yakin, jangan buang waktu, segera lakukan kompresi tiga puluh kali di ikuti dengan dua tiupan yang mana durasi tiap tiupan tidak lebih dari satu detik, bagi yang tidak terlatih bisa hanya melakukan kompresi saja tanpa di ikuti dengan tiupan atau di sebut dengan Hand Only CPR seperti yang sudah di jelaskan pada point diatas.
  • Seperti halnya Guidelines tahun 2005, guidelines 2010 ini pun menkankan pada focus untuk melakukan High Quality CPR, yang mana hal itu bisa tercapai bila kita bisa melakukan High Quality Compression. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kualitas kompresi adalah Rate (kecepatan), depth (kedalaman), dada re-coil sempurna antara kompresi, minimal intrupsi pada saat melakukan kompresi dan menghindari pemberian ventilasi (tiupan) yang berlebihan.
  • Pada guidelines 2005, term yang di gunakan untuk menggambarkan rate atau kecepatan dari kompresi adalah “ approximately” 100 x/m, yang artinya kecepatan kompresi kurang lebuh seratus kali per menit (kurang atau lebih dikit boleh lah-red). sedangkan untuk Guidelines 2010 ini di gunakan term “at least” 100 x/m, yang artinnya kecepatan kompresi yang baik pada saat CPR tidak boleh kurang dari seratus kali per menit, lebih dikit boleh (kaleee-red).
  • Pada guidelines 2005,  kedalaman kompresi pada orang dewasa adalah 1.5- 2 inches (4-5 cm). tahun 2010 ini di tetapkan bahwa kedalaman kompresi untuk orang dewasa adalah 2 inches (5 cm), anak-anak juga 2 inches dan 1.5 inches untuk infant
  • Untuk penggunaan AED, kayaknya di guidelines terbaru ini gak perbedaan dengan Guidelines tahun 2005

Itu dulu dech temen-temen apa yang bisa saya tangkap dan di mengerti dari Guidelines-nya AHA untuk CPR yang release tahun 2010 ini, besar kemungkinan apa yang aku sampaikan di atas itu tidak tepat atau bahkan salah besar. So……. Buat temen-temen yang juga sudah baca Guidelines terbaru ini mohon koreksi dan sharing knowledge-nya, di tunggu komen-komennya, sehingga threadnya nanti bisa jadi ajang untuk berdiskusi masalah ini or even masalah lain yang layak untuk kita diskusikan.

Sumber : Adult Basic Life Support: 2010 American Heart Association (AHA) Guidelines for  Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care

15 Responses to “Panduan Bantuan Hidup Dasar Versi AHA 2010”

  1. sapto November 19, 2010 at 5:44 am #

    Thanks bro for allowing me to share this article.

  2. enggar November 19, 2010 at 12:55 pm #

    thanks for share it

  3. Eko November 19, 2010 at 9:30 pm #

    ada yang salah tulis tuh di bagian penggunaan AED “gak perbedaan denagn” harusnya kan tidak ada perbedaan dengan” betuuul..??

    • uusibnurasyid November 19, 2010 at 9:34 pm #

      Thanx gan atas koreksinya, segera saya perbaiki….

  4. Bayu November 19, 2010 at 9:36 pm #

    Mantab gan infonya…
    tengkyu so mat.
    Serasa kuper ane, setelah drop out dari SOS.
    hehehe…

    • uusibnurasyid November 19, 2010 at 9:39 pm #

      Sama-sama gan, Bukan Drop Out kali gan, tapi sudah “WISUDA” heheheheheh……

  5. rusma November 25, 2010 at 10:51 pm #

    Thanks for article.

  6. robensa November 10, 2011 at 6:13 pm #

    tentang AHA 2010 ada yang versi bahasa indonesianya tidak. kalau ada saya butuh informasinya ya. terima kasih sebelumnya.

  7. momo May 22, 2012 at 12:53 am #

    maksiiii byk akhrnya dpt gratisan haha

  8. heri August 27, 2012 at 10:03 am #

    Terrima kasih banyak mas Krena seblmnya saya mendapatkan AHA diluar negri 2007 hingga saya pulang 2009 masih pake yg lama ..sekali lagi saya ucapkn terima kasih karena sudah mendaptkan yg terbaru ..

  9. kristian October 24, 2012 at 10:00 pm #

    terimakasih informasinya sangat membantu tetapi saya baru mendapatkan pelatihan BTCLS yang dilakukan oleh tim dari RSCM, pengkajian CAB hanya berlaku di rumah sakit (ICU/ICCU) sedangkan untuk kejadian di lapangan (kecelakaan) yang masih di berlakukan adalah ABC

  10. adhi January 8, 2013 at 10:22 am #

    mohon informasi??
    kenapa pada korban yang gasping di berikan compresion juga,//?? padahal jantung masih berdetak??!!
    mohon infonya….

    • uusibnurasyid January 8, 2013 at 9:13 pm #

      Bagaimana kita tahu kalau jantung korban masih berdetak? ? dengan cek nadi tentunya. Bila kita (medical personal :dokter, perawat, paramedic) menemukan korban dengan gasping dan ada nadi, maka kita katakan orang tersebut dalam keadaan respiratory arrest dan memang bukan compression tindakan pertolongannya tapi rescue breathing. Masalahnya bagi orang awam, tidak ada lagi pengecekan nadi dalam langkah lqngkqh BLS nya dan gudeline menyatakan gasping disamakan dengan no breathing karena sama sama gak efektif dalam proses oksigenasi, sehingga ketika menemukan korban tidak sadar dan gasping sama penanganannya dengan korban tidak sadaR dan tidak bernapas yaitu dengan CPR, karena dua parameter tersebut cukup untuk orang awam menyimpulkan bahwa korban dalam keadaan cardiac arrest yang mana penanganannya harus dengan CPR dqn AED Kalau ada………. Semoga jawabannya bisa menjawab……..terima kasih sudah berkunjung ke blog saya…..salam

  11. Den cahyo February 13, 2013 at 8:34 am #

    thanz boy atas infonya………………………..,
    mantapppp

  12. nengcatwright July 16, 2013 at 10:31 am #

    thanks gan inpho’nya… (mudah di cerna)
    mau tnya” dikit nich, perubahan dr ABC ke CAB apakah berlaku pada smua kasus?
    seandainya ada kecelakaan dg trauma kapitis dan ada sumbatan di airway (entah darah ato apapun). bukankah lebih baik kita bersihkan dlu airwaynya baru loncat ke C? Setuju dg mas kristian.. Mohon penjelasannya….

Leave a reply to momo Cancel reply